A.
Pengertian
Inflasi
adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
(kontinu), akibat tidak seimbangnya arus barang dan arus uang. Inflasi dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain ; konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, atau adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi merupakan proses menurunnya
nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu
peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang
tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Kenaikan harga dari satu atau dua barang
saja belum dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan itu berlangsung secara
terus-menerus, meluas, dan saling mempengaruhi (atau mengakibatkan kenaikan
harga) pada barang lainnya. Sedangkan deflasi dikarenakan
adanya pasokan barang atau uang yang begitu berlimpah melebihi kebutuhan
masyarakat. Bagi mereka yang bisa mengendalikan keuangan, merekalah yang tak
akan terkena imbas dari inflasi maupun deflasi ini.[1]
B.
Penggolongan dan Jenis – jenis inflasi
Jenis-jenis
Inflasi
dapat menjadi :
- Inflasi ringan, terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun
- inflasi sedang antara 10%—30% setahun
- Inflasi berat antara 30%—100% setahun
- Hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100%
Berdasarkan
asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
- Inflasi berasal dari dalam negeri (domestic inflation), misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya panen yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal atau gagalnya pasar yang berakibat harga kebutuhan pokok menjadi mahal.
- Inflasi berasal dari luar negeri (imported inflation) adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang. Penularan inflasi dari luar negeri ke dalam negeri bisa pula terjadi melalui kenaikan harga barang-barang ekspor dan saluran-salurannya, hanya sedikit berbeda dengan penularan lewat kenaikan harga barang-barang impor.
Inflasi juga dapat dibagi
berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang
terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu
disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila
kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut
sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila
serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus
berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama
disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali
(Hiperinflasi).
C. Dampak yang di
timbulkan inflasi dan deflasi
Inflasi memiliki dampak positif dan
dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu
ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong
perekonomian menjadi lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan
membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang
parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan
perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak
bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi, karena
harga meningkat dengan cepat.Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap
seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh, inflasi sangat
merugikan juga akan menyebabkan mereka kewalahan menanggung dan mengimbangi
kenaikan harga, sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari
waktu ke waktu. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990.
Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun
di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya
tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan
keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi.
Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji
mengikuti tingkat inflasi.
Inflasi juga menyebabkan orang
enggan untuk menabung, karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan
menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap
saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit
berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank
yang diperoleh dari tabungan masyarakat. Bagi
orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan,
karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah
dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang
meminjamkan uang akan mengalami kerugian, karena nilai uang pengembalian lebih
rendah, jika dibandingkan pada saat peminjaman. Di lain pihak ada yang diuntungkan
dengan adanya inflasi: orang
yang persentase pendapatannya melebihi persentase kenaikan inflasi, mereka yang memiliki kekayaan bukan
dalam bentuk uang tunai, tetapi dalam bentuk barang atau emas.
Bagi produsen, inflasi dapat
menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan
biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipat
gandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila
inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan
produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa
menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup
mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya
terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat
mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku
bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan
pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran,
dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.dampak yang
lainnya adalah terhadap ;
1. Dampak
inflasi terhadap efisiensi
2. Dampak
inflasi terhadap output ( hasil produksi)
3. Dampak
inflasi terhadap pengangguran
Dampak deflasi dalam
perekonomian adalah sebagai berikut:
a. Pengusaha-pengusaha kurang bernafsu untuk memproduksi barang karena harga terus menurun.
b. Kesempatan kerja berkurang karena terjadi pemecatan buruh akibat turunnya produksi barang.
c. Pajak-pajak tidak dapat ditarik oleh Negara sehingga pendapatan Negara berkurang.
d. Kegiatan perekonomian mundur.
a. Pengusaha-pengusaha kurang bernafsu untuk memproduksi barang karena harga terus menurun.
b. Kesempatan kerja berkurang karena terjadi pemecatan buruh akibat turunnya produksi barang.
c. Pajak-pajak tidak dapat ditarik oleh Negara sehingga pendapatan Negara berkurang.
d. Kegiatan perekonomian mundur.
D. Penyebab inflasi
Inflasi dapat disebabkan oleh dua
hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas / uang /alat tukar)
dan yang kedua adalah desakan (tekanan) biaya produksi dan / atau
distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan / atau kurangnya
distribusi), dan dari ekspektasi inflasi.Untuk sebab pertama lebih
dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan
untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor
yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Goverment) seperti fiscal
perpajakan / pungutan / insentif / disinsentif, kebijakan pembangunan
infrastruktur, regulasi, dll.2
a.
Demand
pull inflation
Inflasi
tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya
permintaan total akan barang dan jasa yang berlebihan. Hal ini biasanya dipicu
oleh membanjirnya likuiditas di pasar, sehingga terjadi permintaan yang tinggi
dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau
likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa, akan
mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut.Dalam
konteks makroekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang
melebihi output potensialnya atau permintaan total (agregate demand)
lebih besar dari pada kapasitas perekonomian. Misalnya, karena bertambahnya
pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, atau kenaikan
permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor, atau bertambahnya pengeluaran
investasi swasta karena kemudahan untuk mendapatkan kredit atau kredit yang
murah. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian
menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena
adanya kenaikan permintaan total, sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam
situasi full employment, dimana biasanya lebih disebabkan oleh
rangsangan volume likuiditas di pasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas
di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya
kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku
bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor
industri keuangan.[2]
b.
Cost
push inflation
Inflasi desakan biaya (Ingg: cost
push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan / atau juga
termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak
mengalami peningkatan secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran
distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata
permintaan normal, dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum
permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian
yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang
baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal
seperti meningkatnya biaya produksi, adanya masalah teknis di sumber produksi
(pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, huru-hara, cuaca, atau kelangkaan
bahan baku untuk menghasilkan produksi tersebut, aksi spekulasi (penimbunan),
dan lain-lain, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di
pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam
hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting. Faktor-faktor terjadinya cost push
inflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar
negeri (terutama negara-negara partner dagang), peningkatan harga-harga
komoditi yang diatur pemerintah (administered price), kenaikan biaya
produksi, kenaikan harga barang yang disertai menurunnya produksi barang,
berkurangnya penawaran agregatif, dan terjadi negative supply shocks akibat
bencana alam dan terganggunya distribusi atau karena kenaikan bahan bakar
minyak. Meningkatnya
biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu kenaikan harga,misalnya bahan baku
dan kenaikan upah/gaji,misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan
usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
E. Cara pengendalian Inflasi dan deflasi
Deflasi adalah keadaan moneter yang menunjukkan adanya kecenderungan
harga barang-barang yang makin menurun. Timbulnya deflasi disebabkan karena
makin berkurangnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Turunnya harga
barang secara terus-menerus mangakibatkan gaji dan upah bagi para karyawan
menurun. Akibat selanjutnya, keuntungan yang diperoleh perusahaan menurun.
Menurunnya tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan mengakibatkan manajer
perusahaan melakukan berbagai tindakan penghematan biaya dalam berbagai bidang.
Apabila kondisi makin memburuk, maka ada kemungkinan untuk menutup
perusahaannya. Dalam situasi moneter yang dilanda deflasi, kemungkinan untuk
melakukan investasi makin sulit, sehingga dapat memperburuk situasi
perekonomian suatu Negara.
Untuk mengatasi deflasi yaitu dengan jalan menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat, dengan cara:
a. Pemerintah menambah pembelanjaan.
b. Masyarakat menambah pengeluarannya, baik untuk konsumsi maupun untuk investasi.
Untuk mengatasi deflasi yaitu dengan jalan menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat, dengan cara:
a. Pemerintah menambah pembelanjaan.
b. Masyarakat menambah pengeluarannya, baik untuk konsumsi maupun untuk investasi.
Usaha untuk mengatasi terjadinya
inflasi harus dimulai dari penyebab terjadinya inflasi supaya dapat dicari
jalan keluarnya. Secara teoritis untuk mengatasi inflasi relatif mudah, yaitu
dengan cara mengatasi pokok pangkalnya, mengurangi jumlah uang yang beredar.[3]
1. Kebijakan Moneter.
Kebijakan moneter adalah kebijakan
yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah
jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantaranya adalah jumlah uang yang
beredar terlalu banyak, sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang
yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal.
Kebijakan ini adalah kebijakan Bank
Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar, salah satunya adalah dengan cara
mengendalikan pemberian kredit oleh Bank Umum kepada masyarakat. Kebijakan moneter dapat dilakukan
melalui instrument-instrumen berikut:
a. Politik diskonto (Discount Policy = Politik uang ketat): adalah kebijakan Bank Sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan suku bunga, agar masyarakat tertarik untuk menabung atau menyimpan uangnya, dengan harapan jumlah uang yang beredar dan permintaan kredit dapat dikurangi. Kenaikan suku bunga simpanan, pada akhirnya juga dapat mengurangi keinginan badan-badan pemberi kredit untuk mengeluarkan pinjaman guna memenuhi permintaan pinjaman dari masyarakat. Akibatnya, jumlah kredit yang dikeluarkan oleh badan-badan kredit akan berkurang, yang pada akhirnya mengurangi tekanan inflasi.
a. Politik diskonto (Discount Policy = Politik uang ketat): adalah kebijakan Bank Sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan suku bunga, agar masyarakat tertarik untuk menabung atau menyimpan uangnya, dengan harapan jumlah uang yang beredar dan permintaan kredit dapat dikurangi. Kenaikan suku bunga simpanan, pada akhirnya juga dapat mengurangi keinginan badan-badan pemberi kredit untuk mengeluarkan pinjaman guna memenuhi permintaan pinjaman dari masyarakat. Akibatnya, jumlah kredit yang dikeluarkan oleh badan-badan kredit akan berkurang, yang pada akhirnya mengurangi tekanan inflasi.
b.
Politik pasar terbuka (Open Market Policy):
bank sentral menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal untuk menyerap
uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga bank sentral dapat
menekan perkembangan jumlah uang beredar, sehingga jumlah uang beredar dapat
dikurangi dan laju inflasi dapat lebih rendah. Operasi pasar terbuka (open
market operation), biasa disebut dengan kebijakan uang ketat (tight money
policy), dilakukan dengan menjual surat-surat berharga, seperti obligasi
negara, kepada masyarakat dan bank-bank. Akibatnya, jumlah uang beredar di
masyarakat dan pemberian kredit oleh badan-badan kredit (bank) berkurang, yang
pada akhirnya dapat mengurangi tekanan inflasi
c.
Politik Persediaan Kas (Cash Ratio Policy) atau Peningkatan cash ratio:
Politik Bank Sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan
dan menurunkan perbandingan minimum antara uang tunai yang dimiliki oleh bank
umum dengan uang giral yang boleh dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan.
Dengan menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank, maka jumlah uang bank yang
dapat dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi berkurang. Hal ini berarti
dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
RUMUS : M=1/CK x L
Dimana
m = jumlah uang yang diedarkan oleh Bank Umum
ck = % cadangan minimum kas
L = alat likuiditas / cadangan kas
d. Kredit selektif, politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit
m = jumlah uang yang diedarkan oleh Bank Umum
ck = % cadangan minimum kas
L = alat likuiditas / cadangan kas
d. Kredit selektif, politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit
e. Politik
sanering, ini dilakukan bila sudah terjadi
hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang
melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1
2. Kebijakan Fiskal
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan
yang berhubugan dengan finansial pemerintah. Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument
berikut:
- Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Pemerintah menjaga
- penggunaan anggaran negara sesuai dengan perencanaan dan tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.
- Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak. Dan juga akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang.
·
Peningkatan
Pinjaman Pemerintah. Meningkatkan pinjaman pemerintah dengan jalan
tanpa paksaan atau dengan pinjaman paksa, misalnya pemerintah memotong gaji
pegawai negeri 10% untuk ditabung, ini terjadi pada masa orde lama.
3.
Kebijakan Non Moneter
Kebijakan
non moneter adalah kebijakan yang tidak berhubungan dengan finansial pemerintah
maupun jumlah uang yang beredar, cara ini merupakan langkah alternatif untuk
mengatasi inflasi. Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui instrument
berikut:
·
Mendorong agar
pengusaha menaikkan hasil produksinya. Pemerintah memberikan subsidi kepada
industri untuk lebih produktif dan menghasilkan output yang lebih banyak,
sehingga harga akan menjadi turun. Cara ini cukup efektif mengingat inflasi
disebabkan oleh kenaikan jumlah barang konsumsi tidak seimbang dengan jumlah
uang yang beredar. Oleh karena itu pemerintah membuat prioritas produksi atau
memberi bantuan (subsidi) kepada sektor produksi bahan bakar, produksi beras.
·
Menekan tingkat
upah. Pemerintah menghimbau kepada serikat buruh untuk tidak meminta kenaikan
upah disaat sedang inflasi, dalam pengertian bahwa upah tidak sering dinaikkan,
karena kenaikan yang relatif sering dilakukan akan dapat meningkatkan daya beli
dan pada akhirnya akan meningkatkan permintaan terhadap barang-barang secara
keseluruhan dan pada akhirnya akan menimbulkan inflasi.
·
Pemerintah
melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
·
Pemerintah
melakukan distribusi secara langsung. Dimaksudkan agar harga tidak terjadi
kenaikan, hal ini seperti yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan harga
tertinggi (harga eceran tertinggi/HET). Pengendalian harga yang baik tidak akan
berhasil tanpa ada pengawasan. Pengawasan yang tidak baik biasanya akan
menimbulkan pasar gelap. Untuk menghindari pasar gelap maka distribusi barang
harus dapat dilakukan dengan lancar, seperti yang dilakukan pemerintah melalui
Bulog atau KUD.
·
Penanggulangan
inflasi yang sangat parah (hyper inflation) ditempuh dengan cara melakukan sanering
(pemotongan nilai mata uang). Sanering berasal dari bahasa Belanda
yang berarti penyehatan, pembersihan, reorganisasi. Sanering ini pernah
dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1960-an pada saat inflasi mencapai 650%.
Pemerintah memotong nilai mata uang pecahan Rp. 1.000,00 menjadi Rp. 1,00.
·
Kebijakan yang
berkaitan dengan output. Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi.
Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijakan penurunan
bea masuk, sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah
barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.
·
Kebijakan
penentuan harga dan indexing. Ini dilakukan dengan penentuan ceiling price.
·
Devaluasi adalah
penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri. Jika hal
tersebut terjadi biasanya pemerintah melakukan intervensi agar nilai mata uang
dalam negeri tetap stabil. Istilah devaluasi lebih sering dikaitkan dengan
menurunnya nilai uang satu negara terhadap nilai mata uang asing. Devaluasi
juga merujuk kepada kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uang sendiri
terhadap mata uang asing.
4.
Kebijakan Sektor Riil
Kebijakan sektor riil dapat
dilakukan melalui instrument berikut:
- Pemerintah menstimulus bank untuk memberikan kredit lebih spesifik kepada UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Contohnya bank BRI pernah mencanangkan Microyear.
- Menekan arus barang impor dengan cara menaikkan pajak.
7 komentar:
`Nama saya Yura Wibawa, warga negara Indonesia saat ini bekerja di kerajaan bersatu, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua orang yang mencari pinjaman untuk berhati-hati tentang scammers karena mereka di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya secara finansial turun, dan karena utang saya, keputusasaan dan kemiskinan, saya telah scammed oleh beberapa perusahaan pinjaman disebutkan online. Aku tidak kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Mrs Clara Alderman yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar $ 38.000 pada 24 jam tanpa tekanan, pada awalnya itu seperti mimpi bagi saya sampai aku melihat angsuran pertama saya waspada 3 jam setelah saya diterapkan dan mengikuti instruksi. Saya mendorong sesama Indonesia yang membutuhkan pinjaman untuk menyenangkan menghubungi Ibu Clara via: claraloans@financier.com atau hubungi mereka di +447045730449
Hati-hati! Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui: Yurawibawa@gmail.com
Halo, nama saya Mia Aris.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800.000.000 (800 JUTA ) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah i diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com.
Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.
i Mrs Eriani dari Surabaya, Indonesia, saya menggunakan meduim untuk menginformasikan saudara-saudara bagaimana saya mendapat pinjaman dari ibu yang baik ketika anak saya sakit dan membutuhkan transplantasi ginjal saya tidak punya uang semua orang menolak saya saya, bank saya regetted saya sampai paman saya memperkenalkan saya ke ibu yang baik Gabriella, dia memberi saya pinjaman untuk membayar tagihan medis anak saya tanpa collataral dengan tingkat bunga hanya 2%, shes kuman saver jiwa mungkin Tuhan terus memberkati dia untuk pekerjaan baik dari nya, jika Anda membutuhkan pinjaman atau bantuan keuangan untuk melunasi utang Anda atau berinvestasi dalam bisnis Anda saya akan mendorong Anda untuk menghubungi ibu yang baik di perusahaan emal gabriellaeleanorloanfirm@gmail.com Anda selalu dapat menghubungi saya untuk saran pada guidlines pada pribadi saya email di erianidesi41@gmail.com
Hello,
Ini adalah untuk memaklumkan kepada orang ramai bahawa Puan Precious Ovia, pemberi pinjaman pinjaman peribadi mempunyai membuka peluang kewangan untuk semua orang yang memerlukan apa-apa bantuan kewangan. Kami memberi pinjaman pada kadar 2% kadar faedah kepada individu, syarikat dan syarikat-syarikat di bawah terma dan syarat yang jelas dan mudah difahami. hubungi kami hari ini melalui e-mel di: (preciousovia39@gmail.com)
,,.,KISAH NYATA , , , ,
Aslamu alaikum wr wb..Allahu Akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Bismillahirrahamaninrahim,,senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman2 melalui room ini, sebelumnya dulu saya adalah seorang pengusaha dibidang property rumah tangga dan mencapai kesuksesan yang luar biasa, mobil rumah dan fasilitas lain sudah saya miliki, namun namanya cobaan saya sangat percaya kepada semua orang, hingga suaatu saat saya ditipu dengan teman saya sendiri dan membawa semua yng saya punya, akhirnya saya menaggung utang ke pelanggan saya totalnya 470 juta dan di bank totalnya 800 juta , saya stress dan hamper bunuh diri anak saya 2 orng masih sekolah di smp dan sma, istri saya pergi entah kemana dan meninggalkan saya dan anakanaknya ditengah tagihan utang yg menumpuk, demi makan sehari hari saya terpaksa jual nasi bungkus keliling dan kue, ditengah himpitan ekonomi seperti ini saya bertemu dengan seorang teman dan bercerita kepadanya, Alhamdulilah beliau memberikan saran kepada saya, dulu katanya dia juga seperti saya stelah bergabung dengan KI JAMBRONG hidupnya kembali sukses, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama satu minggu saya berpikir dan melihat langsung hasilnya, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KI jambrong di No 0853-1712-1219. Semua petunjuk AKI saya ikuti dan hanya 3 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah Demi AllAH dan anak saya, akhirnya 5M yang saya minta benar benar ada di tangan saya, semua utang saya lunas dan sisanya buat modal usaha, kini saya kembali sukses terimaksih KI JAMBRONG saya tidak akan melupakan jasa AKI. JIKA TEMAN TEMAN BERMINAT, YAKIN DAN PERCAYA INSYA ALLAH, SAYA SUDAH BUKTIKAN DEMI ALLAH SILAHKAN HUB AKI JAMBRONG DI 0853-1712-1219. (TANPA TUMBAL/AMAN)
Apakah Anda ingin membeli ginjal atau ingin menjual ginjal? Atau kamu
mencari kesempatan untuk menjual ginjal Anda dengan uang
keuangan rusak dan Anda tidak tahu harus berbuat apa, lalu hubungi kami
hari ini dan kami menawarkan jumlah yang baik untuk ginjal Anda. Nama saya adalah
Dr. Daniel adalah seorang nephrologist di UBTH Medical Center. Kita
Klinik khusus untuk operasi ginjal, dan kami juga melakukan pembelian
dan transplantasi ginjal dengan donor hidup yang sesuai.
Kami berlokasi di India, Turki, Nigeria, Amerika Serikat, Malaysia. Jika kamu
Tertarik menjual atau membeli ginjal, jangan ragu
hubungi kami melalui email
E-mail: Doctordaniel95@outlook.com atau Doctordanielben@gmail.com
Salam pembuka
Dr. Daniel
Halo,
Ini untuk memberi tahu masyarakat bahwa Nyonya Charity White, pemberi pinjaman swasta memiliki kesempatan finansial untuk semua orang yang membutuhkan bantuan keuangan, membayar tagihan, untuk berinvestasi dalam bisnis baru atau untuk meningkatkan bisnis Anda. Kami memberikan pinjaman dengan bunga sebesar 2% kepada perusahaan dan perorangan. Ini tidak memerlukan banyak dokumen, juga syarat dan ketentuan yang jelas dan peka. Hubungi kami via e-mail: (charitywhitefinancialfirm@gmail.com) Kami akan memberikan layanan terbaik kami.
Posting Komentar